Digitalisasi indonesia kini sudah Diakui Dunia

Upaya Indonesia dalam melakukan digitalisasi, telah diakui berbagai negara. Utamanya tentang Program Kartu Prakerja sebagai salah satu bentuk sistem financial inclusion.

Upaya Indonesia Lakukan Digitalisasi Diakui Dunia

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam sesi Leaders Talk Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2022. (Biro Humas Kementerian Kominfo)

Wowsiap.com -Upaya digitalisasi Indonesia , telah diakui berbagai negara. Utamanya tentang Program Kartu Prakerja sebagai salah satu bentuk sistem financial inclusion dalam bentuk Government to Public yang dilakukan Indonesia.

 

Dia menambahkan, pemerintah telah memiliki strategi nasional ekonomi digital untuk memastikan berbagai inisiatif dan program terkait dapat terimplementasi dengan efektif. Pemerintah juga telah berkomitmen untuk terus mendorong digitalisasi di berbagai sektor.

“Antara lain seperti infrastruktur cyber optic, pembuatan prototipe low earth satelite, pengembangan data center, serta digitalisasi sektor industri, kesehatan dan Pendidikan,” tegasnya.

Acara Leaders Talk yang dimoderatori oleh Gubernur Bank Indonesia juga turut menghadirkan narasumber secara langsung. Yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dan Wakil Menteri Dalam Negeri John Wempi Witepo.

Baca juga berita terkini ekonomi dan bisnis di wowsiap.com

Sementara itu, narasumber yang hadir secara virtual yakni Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan serta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendi. 

“Ini pertama kali pembayaran langsung ke e-wallet, dan Kartu Prakerja ini merupakan program Government to Public terbesar di dunia,” kata kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam sesi Leaders Talk Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2022 yang berlangsung secara hibrida dari Bali Internasional Convention Center, Nusa Dua, Badung, Bali Senin (11/7). 

Menurutnya, program Kartu Prakerja juga diapresiasi oleh UNDP, World Bank dan yang lain. Ini bisa direplikasi untuk financial inclusion di berbagai negara lain.

“Saya sebut perempuan itu lebih trust worthy. Ini salah satu juga kenapa financial inclusion di Indonesia ditujukan kepada kaum ibu-ibu. Target keuangan inklusi sendiri saat ini sudah mencapai 83 persen dan dinaikkan menjadi 90 persen di tahun 2022,” ujarnya.

Dalam kesempaatan itu, dia menekankan pentingnya Pendidikan. Yaitu penciptaan digital talent untuk mendukung berbagai langkah digitalisasi yang tengah gencar dilakukan oleh Indonesia. 

“Kita butuh 600.000 digital talent atau 9 juta digital talent untuk 15 tahun ke depan,” tandasnya.

 

EDITOR : SA Susilo

Comments

Popular posts from this blog

Penampilan Genteng Modern

Cuakzzzz

Katarak Sekunder : Proses Terjadi Hingga Penanganannya